Tuhan Hadir Di Situ

Bacaan hari ini: Yehezkiel 47:21-48:35 | Bacaan setahun: Mazmur 71-72

 

“…Sejak hari itu nama kota itu ialah TUHAN HADIR DI SITU.” (Yehezkiel 48:35)

Yehezkiel mendapat penglihatan-penglihatan tentang Allah (Yeh. 1). Baik terkait dengan penghakiman dan penghukuman-Nya, maupun terkait dengan pemulihan-Nya. Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada mereka dengan janji pembaharuan atas hidup mereka. Tuhan akan memulihkan keadaan mereka dan meneguhkan perjanjian-Nya sehingga dengan demikian mereka akan mengetahui bahwa Dialah Tuhan (Yeh. 16).

Kemudian, di dalam pasal-pasal berikutnya, Yehezkiel mendapatkan penglihatan tentang masyarakat yang dipulihkan oleh Tuhan, yang meliputi Bait Allah yang baru, yang atasnya kemuliaan Tuhan kembali, ibadah yang baru dengan pelayanan dan sistem korban yang sempurna (Yeh. 43-46) , tanah kudus yang baru yang dibagi di antara suku-suku Israel berdasarkan prinsip-prinsip baru, dan di tengah-tengah mereka Tuhan akan mendirikan sebuah kota yang panjang dan lebarnya sama, yakni 4500 hasta dan dikelilingi tembok dengan 12 pintu gerbang, yakni pintu-pintu keluar kota itu, yang dinamai dengan 12 suku Israel. Kota itu dinamai “TUHAN HADIR DI SITU” atau “Jehovah Shammah” (Yeh. 47-48). Nama ini menyatakan akan kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya dan masyarakat yang masuk ke dalamnya, yakni mereka yang bukan umat-Nya boleh masuk dan mengalami hadirat-Nya. Kehadiran-Nya mengubahkan setiap orang yang masuk dan tinggal di dalamnya.

Melalui bagian firman ini, kita belajar bahwa kemuliaan Tuhan bisa saja meninggalkan kita, apabila kita hidup memberontak dan melawan Tuhan dengan melakukan apa yang berdosa, yaitu yang jahat di mata Tuhan, yakni hidup meninggalkan Tuhan dan sujud menyembah kepada ilah-ilah zaman ini, baik itu adalah diri, harta benda, uang, kekayaan, kekuasaan, jabatan, keinginan mata, hawa nafsu dan kenikmatan-kenikmatan dunia yang menyesatkan, dan lainnya, yang pada hakikatnya dapat menjauhkan kita dari hadirat-Nya. Ketahuilah, jika kita tidak bertobat, maka semuanya itu akan mendatangkan penghukuman Tuhan atas diri kita.

STUDI PRIBADI : Membaca dan merenungkan bagian ini membuat kita sadar bahwa Tuhan mau agar kita hidup sungguh-sungguh dan setia beribadah kepada-Nya. Tuliskanlah hal- hal apa yang membuat Anda tidak sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan!

Pokok Doa : Berdoalah agar Tuhan menolong kita, menyucikan hati dan juga pikiran setiap anak Tuhan agar kita beribadah dengan sungguh-sungguh di hadapan-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *