Pengharapan Di Tengah Dunia Berdosa

“Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.” (1 Korintus 15:14)



Pembahasan: 1 Korintus 15:14 | Ayat Bacaan: 1 Korintus 15:12-20

Saya kerap mengingatkan orang-orang di sekeliling bahwa seringkali penderitaan bukanlah tantangan utama kita. Dalam berbagai kisah, banyak orang bisa bertahan menjalani penderitaan karena mereka memiliki harapan di balik penderitaan tersebut. Sebagai contoh, operasi itu sangat menyakitkan. Meskipun demikian, banyak orang rela menjalaninya karena mereka punya harapan bahwa sesudah operasi kesakitan mereka akan jauh berkurang. Diakui atau tidak, harapan membuat kita lebih siap bertahan menghadapi penderitaan. Sebaliknya, penderitaan yang dijalani tanpa harapan justru perlahan akan melumpuhkan kita.

Keadaan dunia yang berdosa membuat hidup kita tidak bisa jauh dari penderitaan dan kesulitan hidup. Penderitaan datang tanpa melihat siapa kita, entah itu usia, status sosial, atau bahkan keyakinan religius kita. Meski demikian, Paulus mengingatkan bahwa di dalam Kristus ada harapan, bahwa penderitaan itu tidak akan berlangsung selamanya. Pada akhirnya, Allah akan memperbaharui dunia ini dan membuat semua hal yang rusak menjadi benar (Rm. 8:20-21; bnd. Why. 21:1-4). Tidak hanya itu, di dalam Kristus, Paulus menegaskan bahwa ada kepastian kemuliaan yang akan kita terima (Rm. 8:18). Bila demikian, penderitaan itu tidak perlu menjadi duri yang pelan-pelan melumpuhkan kita.

Pertanyaannya, apa yang menjadi jaminan bahwa harapan itu bukan harapan kosong? Paulus dengan yakin menjawab: kebangkitan Kristus! Kebangkitan Kristus menjadi bukti bahwa Allah sungguh berkenan kepada-Nya. Tidak hanya itu, kebangkitan-Nya menjadi jaminan bahwa apa yang dikatakan-Nya sungguh benar, termasuk janji kehidupan dan penghiburan yang Ia katakan. Kabar baiknya, kita mempunyai dasar yang kuat untuk mempercayai bahwa Ia benar-benar bangkit. Kesaksian dan kemartiran para murid menjadi bukti kuat bahwa kubur itu benar-benar kosong.

Hari ini, ketika kita kembali memperingati kebangkitan-Nya, kiranya harapan dari-Nya kembali memberikan kita semangat menjalani kehidupan dengan cara yang lebih baik. And because He lives I can face tomorrow! S’bab Dia bangkit, kita punya harapan yang lebih baik!

STUDI PRIBADI: Pernahkah Anda memikirkan pentingnya harapan dalam menjalani kehidupan? Apa jadinya bila seseorang hidup tanpa harapan?

Pokok Doa: Doakanlah agar janji Tuhan menjadi pengharapan yang menguatkan anak-anak Tuhan dalam menjalani gelombang hidup.

Sharing Is Caring :

×

1 Korintus 15 : 12-20

12 Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?

13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.

15 Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.

16 Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

×

Roma 8 : 20-21

20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,

21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.

×

Wahyu : 21 : 1-4

1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

×

Roma 8 : 18

18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

×

Markus 14 : 5

5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.

×

Markus 14 : 6

6 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *