Nazar Seorang Raja

Bacaan hari ini: Mazmur 101:1-8, Bacaan setahun: Kejadian 10-12, Matius 4

“Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah Engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku.” (Mazmur 101:2)

 

Doa Daud yang diberi judul “Nazar seorang raja” menjadi sebuah perenungan buat kita. Pada awal doanya, Daud memuji dan bermazmur akan kasih setia Tuhan. Tidak berhenti hanya memuji dan bermazmur, Daud memanjatkan sebuah doa sebagai perwujudan janji dan setianya sebagai raja yang ditunjuk Tuhan. Bila Tuhan sudah begitu mengasihi dan setia dalam hidupnya, apa yang ingin dilakukannya?

Daud ingin menjaga hidupnya tidak bercela dengan kesadaran akan pertanggunganjawab dirinya kepada Allah. Untuk itu Daud memperhatikan beberapa hal. Pertama, dia menjaga hatinya untuk tulus di hadapan Allah. Tingkah laku tidak bercela yang rindu dihidupi Daud, dimulainya dari hati bagi Tuhan (dari dalam keluar). Kedua adalah Daud menjaga dirinya dari tingkah laku dursila dan perbuatan murtad, bahkan Daud membenci kedua hal jahat tersebut. Selain itu, Daud akan menjaga hati dan hidupnya untuk tidak bermain-main dengan yang jahat. Ketiga adalah Daud menjaga akan dirinya dari orang-orang yang jahat, yaitu mereka yang suka mengumpat temannya secara sembunyi-sembunyi dan mereka yang sombong. Biarlah mereka yang suka hidup dengan cara tak bercela dan setia, yang bersama dia untuk melayani pemerintahannya. Sebaliknya mereka yang jahat akan dihukum dan disingkirkan.

Demikianlah yang diingatkan Mazmur ini dalam hidup kita. Bagaimana kita mensyukuri kasih setia Tuhan dalam hidup kita, bahkan ketika Tuhan mempercayakan hal-hal yang besar dalam hidup kita? Kita menjaga hati kita dari yang jahat karena dari sanalah akan terpancar kehidupan kita. Kita diingatkan untuk menjauhi dan tidak bermain-main dengan tingkah laku dursila dan murtad. Kita juga menjaga diri dari pengaruh orang-orang jahat. Seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 1, yaitu orang benar tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Sebaliknya, mereka menyukai Taurat Tuhan dan merenungkannya untuk dapat melakukannya. Kiranya Tuhan menolong kita. 

STUDI PRIBADI: Apa sajakah nazar yang diucapkan Daud yang dapat menjadi pelajaran buat kita saat ini?

Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat Tuhan agar ditolong Tuhan untuk menjauhi kejahatan dan hidup benar sesuai kebenaran firman Tuhan, sehingga hidup jemaat Tuhan memuliakan nama-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *