Keluh Kesah Di Hadapan TUHAN

Bacaan hari ini: Mazmur 89, Bacaan setahun: Maleakhi

“Di manakah kasih setia-Mu yang mula-mula, ya Tuhan, yang telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada Daud demi kesetiaan-Mu?” (Mazmur 89:50)

Pernahkan Anda merasa tertekan dalam hidup ini karena penderitaan berkepanjangan? Apakah respons orang-orang yang mengalami hal demikian? Tentu yang kita dengar adalah keluh kesah tentang hidup ini.

Mazmur 89 tergolong di dalam Mazmur pengajaran. Meskipun di awal Mazmur ini terdapat ungkapan pujian kepada Allah sungguh nyata melalui karya-Nya. Bahkan ketika menelusuri Mazmur ini, konteks sesungguhnya bukanlah ibadah sebagaimana umumnya Mazmur yang kita temui, tetapi konteksnya adalah “pembuangan” di Babel.

Dalam bagian firman ini (ayat 47-52), kita menemukan keluh kesah pemazmur di hadapan TUHAN. Ungkapan “berapa lama lagi” menunjukkan bahwa pemazmur berada di dalam kondisi yang tertekan, hidup dalam penindasan. Memang hidup manusia singkat dan semua pasti menghadapi kematian (ayat 48-49), namun jika yang singkat itu semakin dipersingkat (ayat 46a) oleh karena penderitaan yang panjang di dalam hidup (ayat 47), apakah arti dan nilai dari hidup seperti itu? Bukankah isinya adalah keluhan dan ratapan semata-mata. Pemazmur merasa begitu sedih dan hancur karena TUHAN telah lama menyembunyikan diri darinya (ayat 47b).

Bagaimanakah dengan kita hari ini? Ketika menjalani kehidupan ini, kadang-kadang kita menghadapi situasi seperti yang pemazmur alami. Penderitaan dan pergumulan yang panjang membuat kita berkeluh kesah di hadapan TUHAN. TUHAN sepertinya diam dan tidak menyatakan kasih setia-Nya atas kita. Kita merasa begitu tidak berdaya dan kehilangan pengharapan. Satu hal yang harus kita pahami, di dalam kondisi yang demikian, tetap fokus kepada TUHAN dan bukan kepada masalah kita. Bila kita fokus kepada masalah kita, tentu kita tidak akan menemukan jalan keluar atas penderitaan dan pergumulan berat yang kita hadapi. Tetapi sebaliknya, apabila kita tetap fokus menyerahkan semua pergumulan dan penderitaan kita kepada TUHAN, maka Dia akan menyediakan jalan keluar tepat pada waktu-Nya. Percayakah kita akan hal ini? Amin.

STUDI PRIBADI:  

(1) Mengapa pemazmur berkeluh kesah di hadapan TUHAN?
(2) Pernahkah kita mengalami seperti yang dialami pemazmur? Apakah yang kita lakukan?

Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar diberikan kekuatan dan kesetiaan kepada TUHAN di dalam menghadapi pergumulan hidup yang berat, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *