Rindu Akan Rumah Tuhan

Bacaan hari ini: Mazmur 83-84, Bacaan setahun: Zakharia 1-4

“Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.” (Mazmur 84:3)

Dalam masa Perjanjian Lama, rumah Tuhan adalah bait Allah. Jadi pada waktu kita membaca Mazmur 84, kita dapat mengerti bahwa pemazmur merindukan bait Allah. Ia ingin datang berziarah dan memuji menyembah Tuhan dalam bait-Nya. Kerinduan ini digambarkan pemazmur dengan membandingkan dirinya dengan seekor burung yang mempunyai tempat tinggal tinggal di dalam bait Allah. Seakan-akan pemazmur ingin mengatakan, burung saja bisa tinggal dan menaruh anak- anaknya di bait Allah, masakan anak Allah sendiri tidak dapat menginjakkan kaki di rumah Allahnya. Gambaran-gambaran ini menunjukkan umat Tuhan yang sangat merindukan untuk datang dan beribadah kepada Allah.

Dari Mazmur ini kita bisa meneladani satu sikap pemazmur yang mungkin sudah mulai hilang dari kehidupan jemaat masa kini yaitu sangat suka untuk hadir dalam rumah Tuhan. Kerinduan untuk hadir dalam rumah Tuhan bukan berarti kita harus rindu untuk datang ke bait Allah yang ada di Israel. Sejak masa Perjanjian Baru, orang-orang Kristen beribadah dalam tempat ibadah mereka masing-masing di kota mereka. Mereka tidak harus beribadah ke bait Allah.

Kita harus memiliki kerinduan akan rumah Tuhan seperti yang dimiliki pemazmur. Apalagi dalam zaman modern ini, secara khusus di Indonesia, kita sangat bebas untuk beribadah, dan ada begitu banyak Gereja yang bisa kita datangi untuk beribadah. Namun terkadang orang-orang Kristen kurang mensyukuri hal ini. Karena begitu nyaman dan bebasnya untuk beribadah, terkadang jemaat menganggap Gereja sebagai sebuah pilihan. Jika ada suatu kegiatan yang lebih dianggap penting daripada Gereja, maka Gereja dinomor-duakan. Kerinduan dan kehausan untuk datang beribadah dalam rumah Tuhan sudah berkurang sangat banyak dari diri orang-orang Kristen saat ini. Sikap yang menganggap ibadah dalam rumah Tuhan sebagai sebuah pilihan adalah hal yang keliru. Setiap kita diciptakan untuk beribadah, untuk merindukan Tuhan, untuk merindukan persekutuan bersama-sama saudara seiman.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah Anda menggambarkan kerinduan pemazmur untuk berada di dalam rumah Tuhan?

Pokok Doa: Berdoalah untuk setiap orang Kristen agar memiliki kerinduan untuk dapat dengan sungguh-sungguh datang beribadah kepada TUHAN, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *