Mengenal Dan Mengalami Allah

Bacaan hari ini: Mazmur 73-74, Bacaan setahun: Mikha 4-5

“Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.” (Mazmur 73:28)

Tahu dan mengerti Allah baik adalah penting, namun pengenalan akan Allah tidak boleh sebatas pengetahuan saja. Bagaimana kita berelasi dengan Dia, merasakan kehadiran-Nya, hidup bersama Dia, berjalan bersama Dia, adalah jauh lebih penting daripada pengenalan kita secara pengetahuan dan hafalan.

Mazmur 73 dibuka dengan satu pernyataan bahwa Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya. Namun pemazmur mengakui: sedikit lagi kakinya terpeleset, ia nyaris tergelincir. Ia merasa cemburu dengan para pembual, orang fasik yang mujur. Orang jahat hidupnya baik-baik saja, tidak pernah sakit, tubuh mereka baik, tidak ada kesusahan. Mereka sombong, penuh kekerasan, penuh curiga dan fitnah, namun harta benda bertambah-tambah, hidup penuh kesenangan. Sebaliknya, pemazmur yang sudah bersusah payah mempertahankan hatinya supaya bersih, jauh dari perbuatan jahat, namun setiap hari hidupnya susah; semua kebaikannya seolah-olah sia-sia.

Bukankah hal ini juga banyak dirasakan anak Tuhan saat ini? Orang jahat, hidup ngawur, loba, sombong, namun mereka seolah-olah diberkati Allah. Sementara kita yang hidup sederhana, setia dan bersusah payah mempertahankan hidup kudus, tidak dipakai Tuhan dan jauh dari berkat- Nya. Sampai pemazmur masuk ke dalam tempat kudus-Nya, maka Allah membukakan hati dan pikirannya. Sesungguhnya orang jahat ditaruh Allah di tempat licin, Allah-lah akan menjatuhkan dan menghancurkan mereka. Orang jahat akan habis binasa dalam sekejap. Bukankah hal ini juga sudah kita dengar dan kita lihat? Dan akhirnya pemazmur berkata: “Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya” (73:26). Inilah tekad pemazmur sebagai penutup, walau akhirnya mungkin orang baik dan setia menghadapi penderitaan dan kesusahan dalam hidupnya, namun pemazmur akan tetap berada di dekat Allah, setia kepada Allah, sampai selama-lamanya. Biarlah ini juga menjadi tekad kita di hadapan Allah.

STUDI PRIBADI: 

(1) Apa yang dirasakan pemazmur tatkala melihat kehidupan orang fasik?
(2) Bagaimana tanggapan dan respons kita, melihat orang fasik bertambah makmur?

Pokok Doa: Berdoa agar setiap orang Kristen tetap bersandar dan berserah penuh hanya kepada TUHAN sang pemilik hidup, dan tetap setia beribadah kepada-Nya, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *